DROPDOWN

Rabu, 26 Februari 2014

Hari,waktu dan detik ini...





Hari belumlah senja ,Tyas masih terduduk dikursi sambil memandangi langit-langit kamar yang kosong,bukan tanpa ada yang harus dikerjakan melainkan terlalu begitu banyak tugas-tugas sekolah yang diberikan Bapak Ibu gurunya.dalam pikirannya seperti tampak banyak peperangan yang membuat Ia semakin bingung tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu mengingat semua akan dikumpulkan esok.di benak kecilnya kemudian Ia seperti mengutuki guru-gurunya,mengapa mereka seolah seenaknya memberikan begitu banyak tugas dalam waktu yang bersamaan pikirnya.
Lama Dia merenung diantara rusuh pikirannya,kedua kelopak matanyapun menjadi sayu,seperti ada beban teramat sangat berat yang menggelayuti bersama letih tubuhnya.Perasaan aneh kini tiba-tiba muncul karena disampingnya kini telah nampak orang tua berpakaian putih sampai kebawah dengan perawakan sedang namun agak terbungkuk dan tampak pula janggut putih memanjang hampir melewati leher kakek tua itu.
 

" capek ya Cu ", ucap kakek tua itu.
"Iya mbah,capek banget banyak banget yang harus dipikirkan dan butuh penyelesaian tapi ngomong-ngomong kakek ini siapa,ko tiba-tiba saja bisa ada disini ",tanya tyas balik setelah menjawab pertanyaan Kakek tua itu.
Kakek itu sebentar terdiam,tidak menjawab pertanyaan tyas Dia malah mengeluarkan bungkusan kecil dari saku bajunya yang longgar sampai kebawah itu untuk kemudian diberikannya bungkusan itu kepada Tyas.
"Apa ini kek",ucap Tyas.
"Buka saja Cu",jawab Kakek tua itu.
Dengan sedikit agak gemetar Tyas membuka bungkusan itu,tak begitu susah kemudian Tyas menemukan sebuah benda berupa arloji tua dengan hiasan rantai seperti perak.
"Untuk apa ini Kek ",Ucap Tyas kembali.
" Itu adalah arloji ajaib ,disampingnya ada pemutarnya yang hanya bisa diputar kekanan.Bila Engkau memutarnya,maka waktu akan berubah cepat dan Engkau akan menemui dirimu diwaktu sesuai putaran itu,jika Engkau memutar sekali maka itu berarti waktu akan maju satu tahun kemudian berlaku untuk kelipatannya",ucap kakek tua itu.Tyas masih tertegun memandangi arloji pemberian Kakek tua itu,belum sempat hilang antara perasan heran dan penuh tanda tanya Tyas kembali menoleh kepada kakek tua itu dengan maksud ingin menanyakan kembali perihal Arloji itu namun matanya mendapati kosong,hanya ada ranjang dan beberapa buku-buku sekolah yang masih berserakan.
" Kek....Kakek....Kek....",Suara Tyas memanggil-manggil,Dalam hatinya masih bingung
bagaimana Kakek Tua itu bisa muncul dan menghilang begitu saja kemudian siapa juga sebenarnya Dia.
Tyas kembali menatapi arloji itu kembali,Ia pegang dengan kedua tangannya.
"Apa benar yang dikatakan Kakek tua itu,jika iya maka Aku akan bisa kemasa depan
nanti,ingin rasanya cepat Ia melewati tumpukan tugas sekolah itu sambil membayangkan dimana dia akan kuliah nanti.Rasanya tidak ada jawaban pasti selain memutar arloji ini untuk membenarkan ucapan Kakek tu itu",gumam Tyas dalam hati.Dengan agak sedikit gemetar jari telunjuk dan jempol Tyaspun saling menekan hingga menghasilkan putaran sebanyak tiga kali,keajaibanpun terjadi,Tyas kini sedang berada duduk-duduk bersama temannya di halaman sebuah kampus,matanya melemparkan pandangan kesekeliling untuk kemudian melihat keatas gedung,Dia mendapati sebuah nama universitas bergengsi di sebuah kota yang selama ini Dia
idam-idamkan semenjak lama,betapa gembiranya Ia menemukan dirinya seperti itu.
Hari berganti sore itu Tyas berada dikamar tempat Dia Kost,Seolah dengan perasaan tidak percaya ,kemudian Dia memandang ke Arloji tua itu,dalam benaknyapun muncul kembali
pertanyaan " bagaimana nanti Aku setelah lulus kuliah yah ?,kerja dimana dan seperti
apa",kemudian kembali dia mengambil arloji itu,kali ini tidak terlalu gemetar jari dan
telunjuknya bertemu untuk kemudian memutar sebanyak enam kali.Waktu kembali berubah,dia kemudian mendapati dirinya disebuah gedung bertingkat,Didepannya begitu banyak tumpukan kertas-kertas yang tidak lain adalah bagian dari pekerjaanya.Hari-hari yang dilaluinyamenjadi sangat sibuk berangkat pagi dan pulang sore,begitu banyak hal yang membebani pikirannya dilingkungan yang baru itu,dari mulai Bosnya yang cerewet ,kejar tugas kantor yang harus selesai tepat waktu dan jalan-jalan yang sering menjebaknya dalam kemacetan,dan begitu banyak hal lainnya yang menjadikan beban hidupnya semakin kompleks,terlebih Dia sekarang jauh dari keluarga yang sedari dulu selalu menjadi penyemangat hidupnya.
Disuatu hari yang cerah bahkan boleh di bilang diluar matahari sangatlah terik membakar bumi,hanya saja Tyas tak merasakan begitu panas matahari karena diruangannya disediakan AC sehingga dia bisa mengatur suhu sesuai yang di inginkan.Diantara pikiran yang saling bergumul ,Ia kemudian teringat kembali pada arloji tua pemberian Kakek tua itu.Dia menyimpannya dengan sangat rahasia diloker tempat dia bekerja.Dia kemudian memutar arloji itu sebanyak 10 kali tanpa rasa gemetar.
Waktu kembali berubah,Tyas kini duduk di gedung yang lebih tinggi,bopleh dibilang karirnya sangatlah baik karena dia kini hampir seperti tangan kanan dari pemilik perusahaan itu.Hari-haripun kembali berubah,masalah barupun kembali muncul,Ia sama sekali belum merasakan kepuasan terlebih urusan ketenangan.Dengan jabatan yang sekarang,dia lebih sering tidak tidur di rumah yang dia punyai,bertemu klien di luar kota dan berbagai banyak acara yang harus di hadiri adalah hal yang tak terelakan lagi.Rumah mewah yang dia punyai bahkan lebih mirip milik pembantunya,karena kesibukan kerjannya itu.Suatu hari kemudian keletihann dan kebosanannya serasa mencapai klimak,dia kembali memutar arloji itu kembali sampai dia lupa berapa kali menghitung.
waktu kembali berubah,diwaktu dia kini jangankan untuk berlari,berjalan saja rasanya sudah teramat payah di usianya yang senja.Terbayang kembali masa kecilnya dulu,betapa riang dan senangnya bermain dengan teman-temannya kemudian beranjak remaja mulai sering terlihat pertengkaran kecil dengan saudara lelakinya,namun kesemuannya tampak indah sekali apalagi dibandingkan dengan sekarang di usianya yang sudah memasuki senja,banyak sekali di hantui
rasa kehilangan terutama dimulai kehilangan kakek dan neneknya kemudian kedua orang tuannya.Penyesalan kini banyak menderanya,seandai semua hartanya semua ditukar untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sangat disayanginya mungkin akan dia lakukan,tapi itu hal yang sangat tidak mungkin.Tyas mengingat juga bahwa arloji itu hanya bisa diputar
kedepan tidak bisa diputar kebelakang.Betapa sedih dan pilu menyayat hari-harinya kini
jika mengingat masa yang telah lampau,Dia tidak mau memutar arloji itu takut tidak sampai usianya kini.
Matahari baru saja tenggelam di ufuk barat,suara adzan maghribpun bersahutan dari surau dan masjid,
"Yas ...Yas... bangun Yas !!!"
Tyas menggapai-gapai tangan yang menyentuhnya,Dia menemukan tangan adiknya
membangunkannya,dan betapa terkejutnya ternyata dia ketiduran dikursi dan semuanya hanya terjadi dalam mimpi.Betapa senangnya kini dia menemukan dirinya yang sekarang,bisa melihat kembali orang-orang terkasih di dekatnya kini.Selepas Isya Tyas begitu begitu bersemangat mengerjakan semua tugas-tugas sekolah dari para Gurunya itu,dia sadar bahwa setiap kesulitan dan masalah adalah proses kebahagiaan yang harus dilalui,dan kesadaran kini mengajarinya untuk melihat semua masalah lebih bijak,bukankah kehidupan yang datar juga sangat membosankan.Keesokan harinya Tyas berangkat kesekolah dengan cerah ceria Dia mulai berusaha menikmati setiap detik dengan penuh kebahagiaan dan bersyukur akan kehidupan yang
Tuhan berikan bersama orang-orang terkasih di dekatnya.

SELESAI

Sahabat,dari kisah fiksi diatas dapat diambil beberapa nilai dan pelajaran yang sangat
berharga,bahwa :
1) Jika kita berpikir kebahagiaan adalah nanti itu adalah sebuah kesalahan,karena
kebahagiaan adalah saat ini.seindah apapun masalalu tetaplah sebuah masa lalu yang takan mungkin kita mengecapinya kembali demikian juga masa depan adalah hal yang tentu saja belum pasti dan sangat tergantung dari apa yang kita lakukan sekarang.

2)Kita merasa begitu sangat memiliki kita kehilangan,bukankah lebih baik kita memberi
kebahagiaan kepada orang terkasih didekat kita ketika mereka masih ada ?.

3) kehidupan adalah proses bertumbuh,hal yang paling menyenangkan sebenarnya bukan pada apa-apa yang banyak kita miliki,tetapi bagaimana kita menikmati apa-apa yang kita miliki.

4)selalu merasa kaya adalah modal untuk kita bisa menjadi ahli syukur,bayangkan jika anda hanya diberi satu tangan,satu kaki atau satu ginjal saja,saya rasa berapapun harta anda akan mau menukarnya dengan kelengkapan anggota tubuh Kita.
"Orang bijak pernah berkata,terbiasalah bersyukur dari hal-hal yang kecil niscaya engkau akan lebih berbahagia jika mendapati kenikmatan di atasnya ".


penulis : Idiarso/smkn1mandiraja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar